Kemajuanteknologi sangat banyak berpengaruh dalam perubahan sosial , seperti berubahnya nilai-nilai budaya, kebiasaan atau gaya hidup, serta perilaku masyarakat. Faktor yang menjadi penyebab perubahan sosial ialah, kemajuan teknologi memberi banyak kemudahan yang ada dan semua disediakan secara instan dalam berbagai bidang.
Perubahan sosial budaya masyarakat selalu terjadi setiap saat, sejalan dengan perkembangan, kemajuan serta perubahan masyarakat itu sendiri, fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan adanya perubahan sosial budaya sebagai akibat pengaruh kebudayaan akan timbul gejolak, riak kecil dalam masyarakat. Dalam menanggapi perubahan tersebut sebagian masyarakat dapat menerima sepenuhnya, ada yang menerima dengan seperuh hati dan bahkan ada pula yang menolaknya. Sejalan dengan perubahan tersebut diatas masyarakat mempunyai gaya dan cara-cara penerimaan perubahan itu sebagai proses pergeseran pandangan nilai sosial budaya dalam masyarakat yang berjalan secara evoluasi. Penulisan ini tidak mengklarifikasi golongan mana yang salah dan mana yang benar dalam menerima pengaruh sosial budaya tersebut. Tetapi hanya melihat bahwa perbedaan pandangan itu ada dan pasti terjadi setiap periode karena pengaruh budaya. Dengan mengetahuai cara penerimaan dan penanaman pengaruh tersebut kita masing-masing dapat menyesuaikan diri sesuai peranan dan kedudukan kita masing-masing dalam masyarakat, guna menciptakan iklim yang kondusip sejalan dengan perkembangan adat istiadat, budaya serta aturan yang berlaku dalam masyarakat dengan berpedoman Dimana bumi dipinjak disitu langit dijunjung. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PERGESERAN PANDANGAN TERHADAP NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT PENGARUH KEBUDAYAAN KOESNO WARDOJO PENDIDIKAN EKONOMI IKIP PGRI Madiun Asbtrak Perubahan sosial budaya masyarakat selalu terjadi setiap saat, sejalan dengan perkembangan, kemajuan serta perubahan masyarakat itu sendiri, fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan adanya perubahan sosial budaya sebagai akibat pengaruh kebudayaan akan timbul gejolak, riak kecil dalam masyarakat. Dalam menanggapi perubahan tersebut sebagian masyarakat dapat menerima sepenuhnya, ada yang menerima dengan seperuh hati dan bahkan ada pula yang menolaknya. Sejalan dengan perubahan tersebut diatas masyarakat mempunyai gaya dan cara-cara penerimaan perubahan itu sebagai proses pergeseran pandangan nilai sosial budaya dalam masyarakat yang berjalan secara evoluasi. Penulisan ini tidak mengklarifikasi golongan mana yang salah dan mana yang benar dalam menerima pengaruh sosial budaya tersebut. Tetapi hanya melihat bahwa perbedaan pandangan itu ada dan pasti terjadi setiap periode karena pengaruh budaya. Dengan mengetahuai cara penerimaan dan penanaman pengaruh tersebut kita masing-masing dapat menyesuaikan diri sesuai peranan dan kedudukan kita masing-masing dalam masyarakat, guna menciptakan iklim yang kondusip sejalan dengan perkembangan adat istiadat, budaya serta aturan yang berlaku dalam masyarakat dengan berpedoman Dimana bumi dipinjak disitu langit dijunjung. Kata Kunci Pergeseran nilai budaya, bumi dipinjak langit dijunjung A. Pendahuluan Kebinekaan budaya dalam masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa perbedaan pandangan hidup dalam masyarakat yang merupakan budaya itu ada. Perbedaan ini dari sumber nenek moyang kita Koentjaraningrat,1997/4 berasal dari bangsa Austro Melanesoid, golongan ini menduduki daerah Indonesia bagian timur. Seperti kita ketahui masyarakat Indonesia bagian timur yang ada sekarang mempunyai postur tubuh, warna kulit yang berbeda dengan masyarakat di Indonesia barat yang mempunyai ciri-ciri Paleo Mongoloid dari Asia timur. Dari nenek moyang kita sudah ada perbedaan dari asalnya maka perbedaan-perbedaan itu diwarisi oleh anak keturunannya yang menempati wilayah Indonesia yang sekarang. Nenek moyang kita tersebut sejalan perkembangan masyarakat menyebar keseluruh wilayah sehingga tercipta masyarakat berbudaya yang berbeda. Penyebaran penduduk migrasi ini menurut M . Munandar Soelaeman 1989/115 dapat terjadi secara cepat maupun secara lambat sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Penyebaran/ perpindahan penduduk ini terus berjalan dengan adanya dua faktor meliputi faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong berasal dari daerah asal dan faktor penariknya berasal dari daerah yang dituju. Faktor tersebut pada umumnya alasan ekonomi, politik, adat istiadat yang berbeda, serta dapat pula bencana alam. Dalam perjalanan hidup selanjutnya masyarakat Indonesia yang berasal dari 2 dua nenek moyang yang berbeda tersebut tetap mempertahankan adat istiadatnya yang telah dijalankan secara turun temurun. Sebaran penduduk wilayah Indonesia tempo dulu yang terdiri dari beribu-ribu pulau berjalan dengan lambat serta memakan waktu yang cukup lama, perpindahan secara indivisdu maupun secara massal selalu terjadi. Integrasi dengan penduduk setempat dapat pula dilaksanakan, sehingga timbul dan tercipta sifat, karakter, adat istiadat yang bercampur antara satu dengan lainnya serta dibentuk oleh alam dan lingkungan yang berbeda menimbulkan dan melahirkan suku-suku adat istiadat yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain, maka timbullah suku-suku yang berada dalam suatu wilayah tertentu. Sebaran penduduk secara massal mengakibatkan terciptanya pola kelompok dan golongan yang sama adat istiadat merupakan ikatan untuk tergabung menjadi satu kelompok atau golongan, menempati suatu daerah tertentu. Pola kelompok, golongan adat istiadat yang sama menjadi faktor memper kokoh dan merupakan ikatan kebersamaan untuk membentuk suatu kelompok dengan identitas yang berbeda dengan kelompok lain, merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya suku-suku bangsa. Pengelompokkan atas dasar suku ini pada dasarnya, untuk mempermudah mencari sokongan atau dukungan serta keamanan dan kenyamanan dalam hidupnya. Kebiasaan dan adat istiadat yang telah dilaksanakan secara turun temurun dan tidak akan hilang bersamaan dengan hilangnya generasi itu, tetapi tetap berjalan sejalan dengan pengaruh budaya yang baru, yang mampu menggeser budaya lama tersebut. Keadaan geografi wilayah Indonesia mempunyai perbedaan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial ditentukan oleh alam N. Daldjoeni 1997/17 masyarakat yang merupakan kumpulan manusia yang mempunyai adat istiadat tertentu berbeda dengan binatang kehidupannya ditentukan oleh alam. Manusia hanya dapat mempengaruhi alam guna memudahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sifatnya hanya mempengaruhi saja tetapi tidak menentukan, sehingga keadaan alam sangat mempengaruhi pola, gaya, sikap, dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini mengakibatkan dalam satu suku mempunyai karakter dan sifat serta adat istiadat yang berbeda suku Jawa misalnya ada Jawa pesisir utara Tegal, Pekalongan yang mempunyai dialek bahasa yang berbeda dengan suku Jawa pedalaman wilayah Solo, dan Jogya. Demikian pula masyarakat Batak di Sumatra utara Koentjaraningrat 1997/108 terdiri banyak suku bahkan setiap suku terdiri dari pada beberapa marga, suku Dayak di Kalimantan dan masyarakat yang berdomisili lain dalam wilayah Indonesia . Perbedaan kebiasaan, adat istiadat dan sikap perilaku budaya menunjukkan identitas tersendiri bagi masyarakat itu, sehingga dapat menimbulkan panatisme terhadap sukunya. “Bahasa menunjukkan bangsa”. Tujuan lain yang memberikan gambaran pembagian masyarakat yang dapat dikatakan perbedaan. Penggolongan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Masyarakat pedesaan Munandar Soelaeman 1989/72 yang merupakan suatu persekutuan hidup dan karakter sosial dengan prinsip meliputi - Adanya hubungan kekerabatan Pada umumnya masyarakat pedesaan terikat hubungan kerabat, sanak saudara dari satu keturunan keluarga dan mungkin juga terjadi mereka dari satu nenek moyang keturunan mereka. Dengan adanya satu keturunan mereka mempuyai hubungan kekerabatan yang lebih erat. - Adanya kedekatan tinggal. Masyarakat pedesaan yang menempati satu wilayah umumnya mempunyai jarak yang cukup jauh dari wilayah pedesaan lain, sehingga dalam satu desa itu mereka pada umumnya bersama – sama menempati wilayah desa itu. Disamping itu perkembangan dan pembentukan keluarga pada umumnya diarahkan untuk menempati tempat yang berdekatan dengan tempat tinggal orang tua mereka dalam satu wilayah desa. Ketergantungan mereka terhadap alam kusunya tanah yang merupakan sumber hidup mereka juga merupakan faktor pengikat mereka. Masyarakat perkotaan yang merupakan masyarakat heterogeen, yang umumnya disebut masyarakat urban, mereka umumnya terdiri dari beberapa pendatang yang dapat meliputi berbagai asal daerah, etnis, suku, agama yang berbeda. Dalam masyarakat perkotaan itu sendiri sudah terjadi perbedaan adat istiadat dan perilaku, serta pandangan budaya. Dalam tinjaun masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan sudah pula terjadi adanya perbedaan diantara mereka. Dalam kehidupan bermasyarakat selanjutnya dengan adanya mobilitas sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat akan terjadi, gesekan, singgugan budaya diantara mereka yang dapat mempengaruhi sikap mental dan perilaku mereka. B. Pergeseran Pandangan Terhadap Sosial Budaya Dalam Masyarakat Sebagai Akibat Pengaruh Kebudayaan Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa, nenek moyang kita berasal dari dua induk bangsa yang berbeda dapat saling pengaruh mempengaruhi ataupun mendapat pengaruh dari kebudayaan lain. Dalam menerima pengaruh tersebut sangat dipengaruhi oleh masyarakat yang menerima dan tata cara mempengaruhi masyarakat yang berkepentingan menanamkan pengaruh meliputi 1. Pengaruh Hindu Budha Penanaman pengaruh Hindu. Budha dalam masyarakat menurut Koentjaraningrat 1997/21 terjadi di Jawa umumnya, sebagian Sumatra dan Kalimantan. Masyarakat Jawa khususnya di pedalaman pengaruh Hindu. Budha dikalangan petani dapat menerima tanpa gejolak yang berarti, timbul pusat pemerintahan kerajaan yang berkembang dengan baik, sampai sekarang masihdirasakan adat istiadat tersebut dalam masyarakat pedalaman. 2. Pengaruh Kebudayaan Islam Datnganya pengaruh Islam dalam masyarakat terutama di daerah pesisir yang merupakan daerah perdagangan. Pengaruh Islam di Jawa dengan peran wali songo berjalan lancar. Terjadinya benturan, dan gejolak dalam masyarakat yang kuat terjadi saat pengalihan pusat pemerintahan dari Majapahit ke Demak sebagai pusat siar Islam di Jawa. Kalangan kerajaan Majapahit menganggap runtuhnya kerajaan Majapahit di anggap merupakan tamatnya riwayat kejayaan dunia Majapahit, diwujutkan dengan candra sangkala “Sirna ilang kertaning bumi” yang berarti hilangnya kejayaan bumi Majapahit tahun 1478. Masyarakat Hindu Budha yang tidak dapat menerima pengaruh Islam, mereka menyingkir secara massal membentuk kelompok sendiri menyeberang kepulau Bali, sedangkan yang bertahan membentuk masyarakat Tengger . Pengaruh kebudayaan Islam terhadap Hindu Budha bagi masyarakat yang mau menerima secara perlahan memadukan budaya Hindu Budha dengan budaya Islam. Pandangan masyarakat bergeser dari budaya Hindu. Budha kearah nuansa Islam, tidak serta merta, tetapi terjadi secara perlahan. Masyarakat Jawa yang telah mempunyai kebudayaan yang tinggi, antara lain huruf, hari Jawa Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing masih tetap digunakan bahkan dipadukan dengan hari Islam Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum;at, Sabtu dan Minggu berjalan dengan baik. Bahkan Sultan Agung dari Matarm mengadakan perubahan Tarikh Saka Jawa yang sebelumnya berdasarkan peredaran matahari disesuaikan menjadi Tarikh Jawa Islam yang mendasarkan pada peredaran bulan. Perhitungan tahun sakta Jawa yang berasal dari kebudayaan Hindu berdasarkan matahari tahun 0 nol sama dengan tahun 78 tahun Masehi yang juga berdasarkan pedoman matahari. Pada tahun 1633 Masehi sama dengan tahun sakka Jawa 1555 dan tahun 1555 Sakka Jawa tersebut ditetapkan menjadi tahun 1555 Jawa Islam dengan menggunakan dasar perhitungan perhitungan peredaran bulan pada Jum’at legi 1. Suro Tahun 1555 dengan Candra Sangkala Buto Siyung Tata Jalma Sejarah Kabupaten Madiun 1980/76 pengaruh budaya Islam berjalan beriringan dengan budaya Jawa, pergeseran pandangan ini berjalan secara pelahan. 3. Pengaruh Budaya Penjajahan. Masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat jajahan Belanda selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun yang mempunyai sifat karakter dan adat istiadat sendiri juga turut memberikan andil untuk mempengaruhi pandangan nilai sosial budaya yang berlaku pada masyarakat waktu itu, serta sebagian masih dijalankan pada masa sekarang. Pandangan terhadap pendidikan secara umum yang pada tempo dulu dititik beratkan pada pendidikan agama dan dilakukan di Langgar Pondok-pondok yang sifatnya tidak formal, pada zaman Belanda pendidikan dilaksanakan secara formal di sekolah-sekolah dan berjenjang. 4. Pandangan Hidup Masyarakat Indonesia. Setelah merdeka adalah Pancasila, UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan gotong Royong, segingga, sehingga segala tata kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kenegaraan selalu berdasarkan pandangan hidup tersebut. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia bagi masyarakat yang berbeda pandangan dengan dasar filasafat Negara RI berusaha memberontak, antara lain Kartosuwirdjo, Kaharmuzakar, dan lain-lain bahkan terjadi peristiwa gerakan 30 September 1965 yang berhaluan Komunis. Dengan gagalnya pemberontakan itu ditandai dengan 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila. Terjadinya refotmasi Tahun 1998 dari orde baru ke orde reformasi pandangan nilai sosial budaya masyarakat mengalami perubahan, baik pemerintahan dan ketata negaraan mengalami reformasi golongan masyarakat yang merasa dirugikan dengan adanya reformasi menuding kaum reformasi adalah golongan anti kemapanan. Demikian selanjutnya dengan pemerintahan yang bersiafat otonomi daerah menggeser pemerintahan yang bersifat sentralisasasi menjadi pemerintah yang bersifat desentralisasi. 5. Pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat, khususnya teknologi informasi. Perubahan teknologi informasi dapat menembus segala lapisan masyarakat, menembus jarak dan waktu serta medan tanpa batas. Segala kejadian dalam masyarakat dalam waktu yang bersamaan dapat diketahui lewat jaringan-jaringan komunikasi, sehingga peristiwa dan, kejadian-kejadian tersebut dapat mempengaruhi pola fikir masyarakat. Informasi penculikan yang terjadi di masyarakat merobah sikap perilaku sebagian masyarakat, yang tempo dulu percaya kepada setiap orang di lingkungannya, dengan melihat kejadian tersebut berubah menjadi curiga, tidak percaya kepada sesama, prinsip hati-hati lebih tekankan. Amuk massa, bentrok antara warga memaksakan kehendak lewat kekerasan demo yang anarkhis, yang dilihat lewat jaringan informasi. Pemaksaan kehendak tidak hanya terjadi dikalangan masyarakat bawa tetapi juga terjadi dikalangan elit antara lain anggota DPR, mahasiswa sebagai masyarakat intelek yang harus mengedepankan, pemikiran sistimatis, kreatif ilmiah dan kritis juga dapat bertindak kurang tepat karena pengaruh pihak lain lewat jaringan informasi. C. Penutup Keaneka ragaman budaya dalam masyarakat timbul karena adanya perbedaan adat istiadat, sikap perilaku, tata krama yang berlaku berbeda dalam masyarakat. Karena perbedaan tersebut terjadi saling pengaruh mempengaruhi diantara masyarakat. Mempengaruhi pihak lain diharapkan tidak dengan memaksakan kehendak yang mengakibatkan timbulnya kekerasan. Perubahan dan pergeseran pandangan nilai sosial budaya itu selalu terjadi, setiap saat karena pengaruh bertujuan untuk perbaikan keadaan berikutnya. Kecemburuan sosial cemburu terhadap lingkungan sekitar tidak perlu terjadi tetapi dengan mengedapankan prinsip hati-hati dan waspada. Dikalangan intelektual tumbuhkan rasa kebersamaan, dan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan perbedaan Daftar Pustaka Daldjoeni1997 Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan, Sosial Alumni Bandung Koentjaraningrat 1997 Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jambatan Jakarta Sejarah Kabupaten Madiun 1980 Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun Munandar Soelaeman 1989 Ilmu Sosial Dasar Refika Aditama Bandung Naskah Undang-undang Dasar 1945 dan Amandemen I,II,III,IV Pustaka Agung Harapan Surabaya Soerjono Soekanto 1990 Sosiologi Suatu Pengantar Raja Grafindo Persada Jakarta ... Pergeseran budaya pada masyarakat terjadi setiap saat, hal tersebut sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan yang selalu terjadi. Fenomena perubahan sosial budaya dalam masyarakat akan memicu gejolak, riak kecil dalam masyarakat Wardojo, 2013. Perubahan yang terjadi pada kesenian Cilokaq perlu diperhatikan agar kesenian tersebut tidak hilang dan tetap terjaga. ...Cilokaq is a traditional musical art of Sasak Tribe, which features several verses of songs with instruments such as gongs, drums, flutes, and gambus. The making of Cilokaq musical instrument uses plants that are obtained from nature, and this plant utilization should be well documented in order to assure the preservation of cultural heritage and also the plant resources contained in it. The purpose of this research is to identify the species of plants used in t Cilokaq musical instruments and to explore aspects of plant utilization and other ethnobotanical aspects of Cilokaq on Lombok Island. This research used qualitative and quantitative data collected through observations, interviews, documentation, and literatures study. Index of Cultural Significance ICS value was used to predict the importance value of each species involved in Cilokaq instruments. Informants were determined using snowball sampling technique. As a result, there were eight plants species categorized in 5 families used in making Cilokaq instruments, while there were 6 species belongs to 5 families used as offerings andang-andang. Rotan Calamus sp. had the highest value of ICS 80, while Areca catechu, Gossypium herbaceum, Oryza sativa, Capsicum annuum, and Piper betle had the lowest value 8. Plants such as Ficus fistulosa, Calamus sp., and Schizotachyum blumei are species that begin to be difficult to find so that conservation action are needed in order to preserve the Cilokaq traditional art and plants species involved in Suatu Pengantar Raja Grafindo Persada JakartaSoerjono SoekantoSoerjono Soekanto 1990 Sosiologi Suatu Pengantar Raja Grafindo Persada Jakarta
Minggu 26 Oktober 2014. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA A. Berbagai P engertian P erubahan S osial yang D ikemukakan oleh P ara A hli S Berbagai P engertian P erubahan S osial yang D ikemukakan oleh P ara A hli S
Perilaku kritis adanya pengaruh perubahan sosial budaya – Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perubahan sikap masyarakat. Jika perubahan sosial budaya tidak mempengaruhi keberadaan nilai dan norma dalam masyarakat, maka sikap masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya mendistorsi/mempengaruhi nilai dan norma yang sebenarnya, maka persepsi masyarakat akan negatif. Contoh sikap masyarakat akibat perubahan sosial budaya; Kencan remaja merupakan perilaku anti sosial yang dilakukan oleh remaja. Kenakalan remaja berawal dari keluarga yang disfungsional karena kurangnya pengawasan dalam keluarga. Jenis kejahatan remaja termasuk bolos sekolah, minum minuman keras, berkelahi dan terhadap keputusan dan peristiwa di masyarakat merupakan manifestasi dari kerusuhan adalah gerakan publik langsung dan terbuka melawan distorsi sistem, perubahan inkonstitusional dan ketidakefektifan sistem yang berkuasa, secara lisan dan daerah merupakan gerakan sosial vertikal dan horizontal yang berlangsung secara simultan untuk menekan kepentingan adalah pelanggaran hukum yang dilakukan oleh seseorang dan hukuman pidana dapat dijatuhkan. Kejahatan disebabkan oleh konflik budaya, perbedaan ideologi politik, perbedaan sikap dari pemikiran yang tidak stabil. Baca Juga Pengertian Perubahan SosialDampak Perubahan Sosial Perubahan sosial dan budaya membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan. Jadi kita harus berhati-hati terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan perubahan negatif di kemudian hari. Kita harus memiliki sikap yang kuat terhadap perubahan yang mengarah pada hal negatif. Dengan berpedoman pada nilai dan norma masyarakat, kita dapat mengambil pengaruh positifnya. Kemungkinan pengaruh eksternal meliputi; Mengadopsi pengaruh positif dari budaya Barat, seperti tepat waktu/disiplin, rajin belajar, dan rajin mempelajari berbagai diri dengan ilmu dan mencintai budaya sendiri dan berusaha melestarikannya. Perilaku kritis adanya pengaruh perubahan sosial budaya – Perubahan sosial budaya dalam masyarakat pada dasarnya setiap orang telah mempelajari pergerakan perubahan tersebut. Oleh karena itu, akan ada beberapa faktor penghambat. Setelah meninggalkan alasan tersebut, pergerakan perubahan cenderung melihat bentuk sebelumnya. Inilah contoh perubahan sosial budaya yang perlu ditanggapi secara kritis. Lantas, seperti apa bentuk kritik atas perubahan tersebut? Pada dasarnya mereka semua memiliki pandangan yang berbeda tergantung pada perspektif mereka sendiri. Masyarakat Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan pendidikan, sistem militer, ekonomi dan pemerintahan. Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan kepribadian bangsa Indonesia. Ini adalah contoh kegiatan simultan dari dua sisi dalam masyarakat. Perubahan sosial budaya yang mempengaruhi masyarakat dapat diatasi melalui sejumlah metode moderat, konservatif dan progresif. Ini adalah perspektif penting untuk perubahan sosial budaya. Pada titik ini, saya akan menggambarkan pandangan kritis perubahan sosial budaya secara lebih lengkap. Anda dapat melihat di bawah untuk lebih jelasnya. Mengubah pengalaman orang menjadi sebuah peristiwa sekarang dianggap biasa. Perubahan tersebut disebabkan oleh banyak faktor dan sedikit banyak pasti mempengaruhi kebiasaan sehari-hari. Hal ini penting karena tidak semua perubahan di bidang sosial budaya menuju ke arah yang lebih baik. Perilaku kritis adanya pengaruh perubahan sosial budaya – Pelajaran yang sedikit banyak menjelaskan penyebab terjadinya perubahan sosial budaya sudah mulai diajarkan kepada siswa ketika mereka memasuki sekolah menengah. Lingkup diskusi tidak begitu luas sehingga memudahkan kita untuk mengontrol diskusi. Selain penjelasan guru, materi disertakan dalam panduan sehingga siswa dapat belajar secara mandiri. Sebaliknya, kenyataannya sebagian masyarakat masih kesulitan ketika diminta menjelaskan pandangan kritis tentang perubahan sosial budaya. Apakah Anda salah satunya? Jika ya, maka bacalah artikel di bawah ini sampai selesai. Seperti yang saya katakan sebelumnya, pendekatan kritis terhadap perubahan sosial budaya dapat mengambil bentuk konservatif, progresif dan moderat. Selain itu, ada beberapa perspektif kritis lainnya tentang dampak perubahan sosial budaya. KonservatifProgresifSedang/ModeratBagaimana menanggapi perubahan sosial dan budayaIdentifikasi perubahan yang terjadiSelektif dalam memilihBerpikir logis dan rasional untuk menentukan perubahanPartisipasi dalam perubahanToleran terhadap perubahan Konservatif Sikap kritis pertama terhadap perubahan sosial budaya bisa menjadi konservatif. Konservatisme adalah sikap yang digunakan untuk melestarikan tradisi, kondisi, dan praktik dalam masyarakat yang ada. Sikap konservatif dapat muncul dalam diri seseorang karena disesuaikan dengan perubahan sosial budaya. Dengan demikian, sistem lama dapat dipertahankan dengan menciptakan budaya sehingga kebodohan dan korupsi dapat diperbarui dan perubahan dapat dihindari. Progresif Pandangan kritis terhadap perubahan sosial budaya dapat mengambil bentuk yang progresif. Pemikiran progresif ini muncul karena adanya keinginan dalam diri masyarakat untuk mengganti tradisi lama dengan tradisi baru. Seseorang dengan pola pikir progresif memiliki pola pikir berorientasi masa depan karena ia terkait dengan perubahan dan dinamika dalam masyarakat. Seseorang dengan karakter seperti itu pada dasarnya dapat meningkatkan dirinya untuk perubahan. Sedang/Moderat Sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya bisa berbentuk moderat. Seseorang dengan sikap moderat pada dasarnya menghindari ekspresi atau perilaku ekstrim, memiliki sikap yang mempertimbangkan kebutuhan orang lain, dan menunjuk ke jalan tengah. Dengan kata lain, moderasi adalah ilmu terapan yang mengutamakan inovasi daripada budaya. Oleh karena itu, perspektif modernis dapat digunakan sebagai ide penting untuk menyelaraskan sains dengan institusi lama. Hal di atas merupakan pandangan kritis terhadap perubahan sosial budaya. Kita harus beradaptasi dengan perubahan sosial budaya yang terjadi di zaman kita dengan memiliki sikap kritis yang harus kita kembangkan. Oleh karena itu, dampak perubahan sosial dalam masyarakat dapat dicegah dengan beberapa mekanisme koping. Cara menghadapi dampak perubahan sosial adalah sebagai berikut. Tenaga kerja sudah kebangsaan atau nasionalisme semakin norma-norma sosial di masyarakat saat tradisional negara lebih dilindungi. Bagaimana menanggapi perubahan sosial dan budaya Perubahan sosial budaya dalam masyarakat dapat terjadi dengan mendorong interaksi antara orang-orang yang saling menginginkan. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka akan terjadi penyesuaian dalam diri individu untuk menciptakan perbedaan yang berbeda dalam masyarakat. Namun, jika Anda tidak memiliki sikap adaptif, perubahan ini akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, guru selalu menekankan bagaimana memberikan sikap terhadap perubahan sosial budaya. Jika tidak ada darah, beri tahu kami jika ada apa-apa. Identifikasi perubahan yang terjadi Identifikasi perubahan yang terjadi dapat dijadikan sebagai pendekatan kritis terhadap perubahan sosial budaya di masyarakat. Seperti yang kita ketahui, hubungan-hubungan yang timbul berdampak besar terhadap hubungan antar individu. Hal ini tentu saja menyebabkan ide-ide dalam komunitas tersebut menyebar ke komunitas lain baik secara kolektif maupun individual. Bermanfaat atau tidaknya suatu ide, jika dibuatkan ID. Langkah ini termasuk cara pertama untuk merespon perubahan. Selektif dalam memilih Perspektif kritis terhadap perubahan sosial budaya lebih lanjut juga dapat dilakukan melalui metode selektif. Di zaman modern ini, banyak sekali jenis perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, kita perlu lebih selektif dalam memilih yang sesuai dengan kebutuhan kita. Kita tidak boleh memaksakan diri karena kita hanya tertarik pada tren atau zaman mode, dan kita harus melakukan sesuatu yang tidak nyaman atau perlu bagi kita untuk melakukan perubahan ini. Berpikir logis dan rasional untuk menentukan perubahan Perspektif kritis terhadap perubahan sosial budaya selanjutnya juga dapat dilakukan dengan cara berpikir logis dan logis untuk menentukan perubahan. Kita perlu melakukan perubahan berdasarkan pemikiran rasional dan logis. Dengan kata lain, perubahan dilakukan sesuai dengan kemampuan kita, baik secara mental maupun sikap. Makna logisnya di sini adalah bahwa kita harus melakukan perubahan ini, tetapi kita harus beradaptasi dengan realitas kita saat ini. Partisipasi dalam perubahan Partisipasi dalam perubahan merupakan sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya. Jika kita mempertimbangkan perlunya perubahan dalam masyarakat, perubahan akan datang bahkan jika kita tidak menginginkannya. Karena kita sebagai manusia mampu hidup terus menerus karena budaya dan pengkondisian. Namun, nilai-nilai yang ada harus tetap ada dan tidak boleh hilang meski melakukan perubahan tersebut. Penerimaan terhadap perubahan baru ini seharusnya dapat memperkaya nilai-nilai yang ada untuk meningkatkan kualitas nilai-nilai di masyarakat. Toleran terhadap perubahan Perilaku kritis adanya pengaruh perubahan sosial budaya – Sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya yang sedang berlangsung dapat dicapai melalui toleransi terhadap perubahan. Ada perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang tidak diterima secara positif oleh semua anggota. Terkadang perubahan tersebut kurang dapat diterima dan kurang disukai oleh sebagian anggota. Oleh karena itu, karena setiap orang memiliki pandangan dan prioritas yang berbeda, kita harus memiliki sikap toleransi terhadap perubahan. Dalam cara berpikir ini, anggota dengan kepentingan yang berbeda lebih menghormati tugas dan hak setiap anggota masyarakat. Selain itu, menghindari konflik dan konflik antar anggota meskipun terjadi perubahan sosial budaya. Ini adalah penjelasan yang sangat komprehensif tentang pandangan kritis terhadap perubahan sosial budaya. Secara umum, perspektif kritis terhadap dampak perubahan sosial budaya dapat berbentuk konservatif, progresif dan moderat. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih telah mengunjungi blog ini.
FPerilaku Kritis Adanya Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak memengaruhi keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif.
Sikap Kritis Terhadap Perubahan Sosial Budaya Terlengkap – Perubahan sosial budaya dalam masyarakat pada dasarnya telah dipelajari oleh setiap orang melalui gerakan terjadinya perubahan tersebut. Maka dari itu akan mengakibatkan adanya beberapa faktor penghambat. Setelah faktor tersebut ditinggalkan, maka gerakan perubahan akan cenderung merujuk pada sebuah bentuk yang terdapat dimasa lampau. Inilah yang menjadi contoh perubahan sosial budaya yang perlu diterima dengan sikap kritis. Lantas bagaimana bentuk sikap kritis terhadap perubahan itu? Pada dasarnya setiap orang memiliki sikap berbeda sesuai dengan pandangannya masing-masing. Sikap Kritis Terhadap Dampak Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia melakukan beberapa upaya untuk memperbarui pendidikan, sistem militer, ekonomi dan pemerintahan. Usaha tersebut bertujuan untuk memunculkan kembali kepribadian masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan contoh kegiatan dalam masyarakat yang berlangsung dari dua arah dengan persamaan waktu. Perubahan sosial budaya yang berpengaruh terhadap masyarakat dapat disikapi dengan beberapa metode secara moderat, konservatif dan progresif. Hal hal tersebut merupakan bentuk sikap kritis perubahan sosial budaya. Kali ini saya akan menjelaskan tentang sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya terlengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini. Berubahnya kebiasaan masyarakat menjadi suatu fenomena yang kini sudah dianggap biasa. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor dan sedikit banyak pasti akan mempengaruhi kebiasaan sehari-hari. Hal inilah yang perlu mendapat sorotan karena tak semua perubahan yang terjadi di bidang sosial budaya menuju ke arah lebih baik. Materi yang sedikit banyak membahas faktor perubahan sosial budaya memang sudah mulai diajarkan pada siswa saat menginjak bangku SMA. Cakupan pembahasan yang tak begitu luas harusnya membuat kita bisa menguasainya dengan mudah. Selain bersumber dari penjelasan guru, siswa pun bisa belajar secara mandiri karena materinya telah terangkum dalam buku pedoman. Tapi fakta berkata lain, masih ada beberapa orang yang kesulitan ketika diminta menjelaskan sikap kritits terhadap perbuahan sosial budaya. APakah kalian salah satunya? jika iya, maka simaklah artikel di bawah sampai selesai. Baca juga Tipe Tipe Lembaga Sosial Beserta Contohnya Terlengkap Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa sikap kritis perubahan sosial budaya dapat berbentuk konservatif, progresif, dan moderat. Selain itu masih ada beberapa sikap kritis lainnya terhadap dampak perubahan sosial budaya. Konservatif Sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya yang pertama dapat berbentuk konservatif. Konservatif merupakan sikap yang digunakan untuk mempertahankan tradisi, keadaan dan kebiasaan dalam masyarakatt yang berlaku. Sikap konservatif dalam diri seseorang tersebut dapat timbul karena disesuaikan dengan perubahan sosial budayanya. Dengan begitu pola lama dapat dipertahankan dengan upaya dijadikan sebuah tradisi sehingga sikap masa bodoh dan kerusakan bisa dihindari setelah pembaharuan dan perubahan telah datang. Progresif Sikap kritis perubahan sosial budaya selanjutnya dapat berbentuk progresif. Sikap progresif ini timbul karena dalam diri manusia terdapat hasrat untuk mengganti tradisi lama menjadi tradisi baru. Seseorang yang mempunyai sikap progresif akan memiliki pemikiran yang future oriented atau berorientasi kepada masa depan karena berhubungan dengan perubahan dan dinamika dalam masyarakat. Seseorang yang bersikap seperti ini pada dasarnya dapat menempatkan diri terhadap perubahan. Moderat Sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya selanjutnya dapat berbentuk moderat. Seseorang yang memiliki sikap moderat pada dasarnya akan menjauhi ungkapan atau perilaku ekstrim, memiliki pandangan yang memberikan pertimbangan kepada keperluan orang lain, dan cenderung merujuk pada jalan tengah. Dengan kata lain moderat merupakan sifat yang mendahulukan hal baru dibandingkan sebuah tradisi, khususnya ilmu pengetahuan positif yang diterapkan. Maka dari itu sikap modernisasi dapat dijadikan sebagai sebuah pikiran yang berguna untuk mengharmonisasikan antara ilmu pengetahuan dengan lembaga lama. Hal hal di atas merupakan sikap kritis perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya yang terjadi di era modern sekarang ini harus dapat diatasi dan disesuaikan dengan diri kita melalui sikap kritis yang perlu ditumbuhkan. Maka dari itu dampak perubahan sosial di dalam masyarakat dapat dicegah melalui beberapa metode penanggulangan. Adapun cara menanggulangi dampak perubahan sosial yaitu sebagai berikut Baca juga Contoh Perubahan Sosial Budaya Beserta Penjelasan Sumber daya manusia lebih ditingkatkan. Kesadaran nasioal atau Nasionalismenya lebih diperkuat. Memegang teguh norma norma sosial dalam masyarakat yang berlaku. Nilai nilai budaya bangsa lebih dijunjung tinggi. Cara Menyikapi Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan sosial budaya dalam masyarakat dapat terjadi karena dorongan interaksi antar sesama yang saling membutuhkan. Jika kebutuhan tersebut disadari maka akan terjadi penyesuaian diri di dalam individu terhadap munculnya berbagai keberagaman di masyarakat. Namun perubahan tersebut akan memberikan hasil berupa konflik jika kalian tak memiliki sikap adaptasi. Maka dari itu, guru selalu memberi penekanan bagaimana cara memberi sikap terhadap perubahan sosial budaya. Jika kalian belum mengetahuinya, maka simaklah penjelasan di bawah Identifikasi Perubahan yang Terjadi Identifikasi perubahan yang terjadi dapat digunakan sebagai bentuk sikap kritis perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Seperti yang telah kita ketahui bahwa komunikasi yang timbul sangat dipengaruhi oleh interaksi antar individunya. Hal ini tentunya menyebabkan gagasan di masyarakat akan menyebar ke masyarakat lainnya, baik secara kelompok ataupun individual. Sebuah gagasan tersebut akan bermanfaat atau tidak jika dilakukan sebuah identifikasi. Langkah ini termasuk cara awal dalam menyikapi terjadinya perubahan itu. Selektif dalam Memilih Sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya selanjutnya juga dapat dilakukan dengan metode selektif dalam memilih. Di era modern sekarang ini banyak sekali jenis jenis perubahan yang terjadi. Untuk itu kita harus lebih selektif memilihnya sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan. Kita tidak boleh memaksakan diri karena hanya ingin mengikuti mode trend atau perkembangan zaman saja sehingga perubahan tersebut dilakukan meskipun kita harus melakukan sesuatu hal yang tidak cocok atau tidak perlu untuk diri kita sendiri. Berpikir Logis dan Rasional dalam Menentukan Perubahan Sikap kritis perubahan sosial budaya selanjutnya juga dapat dilakukan dengan berpikir logis serta rasional dalam menentukan sebuah perubahan. Hendaknya kita melakukan perubahan dengan berdasar pada pikiran yang logis dan rasional. Dengan kata lain perubahan dilakukan sesuai dengan kemampuan kita, baik dari segi mental ataupun sikap. Arti logis disini maksudnya ialah keharusan kita untuk melakukan perubahan tersebut, namun harus disesuaikan juga dengan kenyataan kita sekarang ini. Partisipasi dalam Perubahan Partisipasi dalam perubahan juga tergolong sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya. Apabila kita menganggap penting sebuah perubahan dalam masyarakat, maka perubahan tersebut akan dilakukan meskipun kita tidak mau sekalipun. Hal ini dikarenakan kita sebagai manusia dapat bertahan hidup secara terus menerus kaena sebuah kebudayaan dan kondisi yang tetap. Namun nilai nilai yang telah tersedia harus tetap ada dan tidak boleh hilang meski melakukan perubahan tersebut. Pengadopsian perubahan baru ini harus dapat membuat nilai nilai yang tersedia menjadi lebih kaya sehingga kualitas nilai nilai dalam masyarakat akan lebih meningkat. Toleran Terhadap Perubahan Sikap kritis perubahan sosial budaya selanjutnya juga dapat dilakukan dengan bersikap toleran terhadap perubahan. Dalam masyarakat memang terdapat perubahan sosial budaya yang tidak semua dapat diterima oleh anggotanya dengan positif. Terkadang perubahan tersebut kurang disetujui dan kurang disenangi oleh beberapa anggota. Maka dari itu kita harus memiliki sikap toleransi terhadap perubahan karena setiap orang memiliki sikap dan prioritas yang berbeda beda. Dengan sikap inilah para anggota yang memiliki kepentingan berbeda akan lebih menghormati kewajiban dan hak masing masing anggota masyarakat. Selain tu juga menghindarkan pertentangan dan konflik antar anggota meskipun perubahan sosial budaya telah terjadi. Sekian penjelasan mengenai sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya terlengkap. Pada umumnya sikap kritis terhadap dampak perubahan sosial budaya dapat berbentuk konservatif, progresif, dan moderat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.
PerilakuMasyarakat sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya. 13.00 by Unknown. Perilaku Masyarakat sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial da
100% found this document useful 13 votes49K views38 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 13 votes49K views38 pagesModul Perubahan Sosial Budaya UMARGIONO, SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008 RENUNGAN UNTUK BERUBAH Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, akubermimpi ingin mengubah duniaSeiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,kudapati bahwa dunia tidak kunjung cita-cita itu pun agak kupersempit,lalu kuputuskan untuk hanya mengubah nampaknya, hasrat itupun tiada hasilnyaKetika usiaku semakin senja,dengan semangatku yang masih tersisa,kuputuskan untuk mengubah keluargaku,orang-orang yang paling dekat denganku. Tetapi celakanya, merekapun tidak mau diubah !Dan kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang,tiba-tiba kusadari ” Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah dengan menjadikan diriku sebagai panutan,mungkin aku bisa mengubah berkat inspirasi dan dorongan mereka,bisa jadi akupun mampu memperbaiki siapa tahu, aku bahkan bisa mengubahdunia !” PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, tetapidapat juga menuju ke arah kemunduran. Terkadang perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan cepat, sehinggamembingungkan dan menimbulkan ”kejutan budaya” bagi itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, sepertiperalatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistemkemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, sertareligi/keyakinan. 1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan,alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanandengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasakmakanan menggunakan alat modern seperti oven atau membelimakanan yang pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian,peternakan, dan sistem produksi. Sebagai contoh, kaum laki-lakibekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkankaum perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga danmengasuh anak. Sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja danmata pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya berburu saja,tetapi sudah beragam kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasipolitik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya,pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang adaikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungankekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama sepertiikatan motor gede MOGE, orari radio amatir. dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapatdisampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagaicontoh, orang Jawa menganggap bahwa sebuah rumah yang indahUMARGIONO, SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008 jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat Jawa banyak menyukairumah yang bernuansa terang ataupun pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistempengetahuan hanya berpedoman pada alam atau peristiwa ini sistem pengetahuan terus berkembang seiringberkembangnya atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistemkeyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengankepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitasmanusia banyak yang dikaitkan dengan akal dan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahansosial dan perubahan budaya karena proses berlangsungnya dapat terjadisecara bersamaan. Meskipun demikian perubahan sosial dan budayasebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwaperubahan sosial dapat diartikan sebagai sebuah transformasi budayadan institusi sosial yang merupakan hasil dari proses yang berlangsungterus-menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Perubahansosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilakumanusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan banyak pendapat tentang definisi perubahan sosial yangdisampaikan oleh beberapa sosiolog. A. Definisi Perubahan Sosial dan Budaya Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentangdefinisi dan batasan perubahan sosial. NoTokohPendapat Tentang Perubahan Sosial 1 Gillin dan GillinSuatu variasi dari cara-cara hidup yang telahditerima, baik karena perubahan kondisigeografis, kebudayaan, dinamika dan komposisipenduduk, ideologi, ataupun karena adanyapenemuan-penemuan baru di dalam masyarakat 2 Samuel KoenigModifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-polakehidupan manusia, yang terjadi karena sebabintern atau ekstern 3 Selo Segala perubahan pada lembaga-lembagaUMARGIONO, SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008
Jikaditarik kesimpulan, maka program Campus Social Responsibility memberikan dampak sosial yang posiitf, dengan melihat perubahan dari empat aspek yaitu nilai-nilai, sikap, pola perilaku dan budaya yang terjadi di masyarakat, orang tua serta adik asuh.
Karel Marthen Eramuri Karel Marthen Eramuri Social Liaison Coordinator Workforce & External Relation Dept CSTS ChiyodaSaipemTripatraISAE di Saipem Diterbitkan 4 Des 2018 Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak mempengaruhi keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budayanya tersebut menyimpang atau mempengaruhi nilai dan norma yang benar maka sikap masyarakat akan negatif. Contoh sikap masyarakat adanya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut . Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat. . Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak remaja. Dimana kenakalan remaja muncul dari keluarga yang tidak harmonis karena disebabkan kurangnya pengawasan dalam keluarga. Bentukbentuk kenakalan remaja adalah membolos sekolah, berkelahi, minumminuman keras, dan mengebut di jalan raya. . Kriminalitas adalah pelangaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan dapat diancam sangsi pidana. Kriminalitas adalah disebabkan oleh pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat dari mental yang tidak stabil. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarkat atas beberapa bentuk sebagai berikut 1. Perubahan Evolusi dan Revolusi a. Perubahan evolusi adalah perubahan - perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan - kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu, misalnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan sistem perbankan. 2. Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan perubahan ini tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya. 3. Perubahan kecil dan Besar Perubahan kecil dan besar memiliki batas-batas yang sangat relatif. Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakain alat pertanian dari mesin traktor pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial budaya dapat terjadi karena ada penyebabnya. Kemungkinan perubahan terjadi karena adanya sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama dianggap tidak berfungsi lagi.
Terdapat3 Dimensi dalam perubahan sosial yaitu: Struktur sosial. Interaksi sosial. Budaya. Itulah kenapa muncul istilah perubahan sosial-budaya yang merujuk kepada adanya perubahan struktur sosial dan pola budaya di masyarakat. Perubahan sosial-budaya ini selain berpengaruh terhadap masyarakat tentu saja juga berpengaruh dalam dunia pendidikan.
SikapKritis Terhadap Perubahan Sosial Budaya, Di antara dampak perubahan sosial budaya yang perlu diantisipasi atau dicegah sehingga tidak sampai men Sedangkan dalam kaitannya dengan budaya global, maka dengan adanya perasaan nasionalisme yang benar maka diharapkan kita akan dapat bersikap selektif. Artinya, kita akan mengambil (menyerap
. dz92roi1ti.pages.dev/113dz92roi1ti.pages.dev/376dz92roi1ti.pages.dev/358dz92roi1ti.pages.dev/253dz92roi1ti.pages.dev/378dz92roi1ti.pages.dev/138dz92roi1ti.pages.dev/291dz92roi1ti.pages.dev/244dz92roi1ti.pages.dev/106
perilaku kritis adanya pengaruh perubahan sosial budaya