AssĂ lamualaikumpak bisa minta tolong dengan ketertarikan saya dengan buku bapak adat istiadat sunda. Kalau masi ada dengan mohon saya pesan satu untuk saya jadikan sumber acuan berhubung buku bapak sangat cocok dengan judul proposal aku. No. WA aku 082349117621 adin. Apakah ulasan ini membantu?
0% found this document useful 0 votes465 views109 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes465 views109 pagesAdat Istiadat Sunda Dan Masalah KeluargaJump to Page You are on page 1of 109 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 10 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 17 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 26 to 32 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 38 to 39 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 47 to 101 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Deskripsiadat istiadat keluargamu . sarbejo Bersifat mengikat satu keluarga, sudah sejak lama dilakukan oleh keluarga dan harus dipatuhi. maaf kalo salah . Contoh adat istiadat sunda Answer. Recommend Questions. 085735576247 May 2021 | 0 Replies . buatlah cerpen bahasa indonesia 1 lembar? tolong bantu ya. eesterchandra62 May 2021 | 0 Replies .
Rumah adat sunda – Indonesia sebagai negara yang memiliki puluhan suku bangsa dan jenis kebudayaan yang berbeda-beda, dengan salah satu suku terbesarnya adalah Suku Sunda. Suku ini kemudian mendiami berbagai wilayah di Jawa Barat. Suku Sunda juga memiliki warisan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini seperti pada rumah adat Sunda. Tak hanya terkenal dari logat Bahasa yang khas, rumah adat Sunda juga sangat kerap diaplikasikan pada restoran Sunda yang tersebar di seluruh Indonesia. Ketahui bentuk rumah adat sunda mulai dari Jenis, Keunikan, Ciri Khas, dan bentuknya berikut ini Tentang Rumah Adat SundaJenis Rumah Adat Sunda1. Capit Gunting2. Jubleg Nangkub3. Badak Heuay4. Perahu Kumureb5. Tagog Anjing6. Jalopong7. Buka Pongpok8. Julang NgapakBuku Terkait Rumah Adat Sunda yang perlu kamu ketahui diantaranyaEnsiklopedia mini Rumah-rumah adat nusantaraBuku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 7Seni Budaya – Kelas 7Keunikan Rumah Adat SundaCiri Khas Rumah Adat SundaPosisi atau Tata Letak BangunanPondasi Rumah Adat SundaLantai Rumah Adat SundaTembok Bangunan Rumah Adat SundaPlafon Rumah Adat SundaMemiliki 3 Struktur Bangunan UtamaBentuk Rumah Adat SundaRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Rumah Adat Tentang Rumah Adat Sunda Masyarakat Sunda kerap melestarikan pengetahuan dari leluhur dengan gaya hidup tradisional dalam suatu keharmonisan dengan alam, hal ini kemudian mereka terapkan pula dalam metode pembangunan hunian, dengan menggunakan bahan-bahan lokal dari batu, bambu, kayu, bahan atap yang didominasi oleh dedaunan, serta daun-daun palem. Rumah-rumah tradisional Sunda juga sebagian besar kerap mengambil bentuk dasar dari struktur atap pelana atau disebut juga dengan atap gaya kampung yang terbuat dari bahan-bahan dedaunan ijuk; serat aren hitam, hateup dedaunan atau dedaunan palem yang menutupi balok, dinding anyaman bambu, kerangka kayu dan struktur yang dibangun di atas panggung pendek. Variasi atapnya juga dapat berupa atap pelana yang melandai. Atap pelananya dibuat menjorok dan lebih rumit ini dikenal dengan julang ngapak, artinya “burung yang mengepakkan sayapnya”. Bentuk-bentuk rumah adat Sunda lainnya diantaranya Jubleg Nangkub, Buka Ponggok, Capit Gunting, Tagog Anjing, Badak Heuay, dan Perahu Kemureb. Ornamen ini juga umumnya termasuk ke dalam ujung-ujung atap yang berbentuk “x” atau “o” yang disebut juga sebagai capit gunting, serta sangat mirip dengan beberapa desain atap pada rumah adat Melayu. Pada bagian samping rumah, lumbung padi ini disebut juga sebagai leuit atau dalam bahasa Sunda merupakan bangunan penting dalam masyarakat pertanian Sunda tradisional. Leuit juga berperan sangat penting pada saat upacara adat panen Seren taun. 1. Capit Gunting Jenis Rumah adat Sunda yang pertama adalah Capit Gunting. Diberi Nama Capit Gunting sebab bentuk dari atapnya yang mirip dengan huruf X atau gunting. Atapnya juga terbilang cukup tinggi dengan bahan dasar pembuatan bangunan adalah dedaunan kering, hal ini ditujukan agar suhu di dalam rumah selalu dalam keadaan sejuk. Rumah adat Capit Gunting ini sendiri telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan termasuk yang paling kuno serta lebih sulit dijumpai jika dibanding rumah adat Sunda lainnya. Rumah Adat Sunda Capit Gunting, dapat ditemukan ke daerah Tasikmalaya. 2. Jubleg Nangkub Rumah Adat Sunda Jubleg Nangkub merupakan rumah adat dengan ciri khas bentuk atap bertingkat dengan dinding yang terbuat dari bamboo dengan ukuran yang besar. Rumah adat Sunda Jubleg Nangkub sendiri memiliki filosofi simbol kepribadian masyarakat yang ramah, sopan, dan bersahaja. Rumah adat ini juga kera pmelambangkan tanah yang indah, subur, dan makmur. Rumah Adat Sunda jenis Jubleg Nangkub juga banyak dijumpai di daerah Sumedang. 3. Badak Heuay Rumah Adat Sunda Badak Heuay sebagai rumah adat Sunda yang banyak dijumpai di Sukabumi. Penamaannya sendiri diambil dari bentuk atapnya yang sangat mirip dengan badak menguap. Rumah adat Sunda Badak Heuay ini terbuat dari bahan dasar kayu untuk bagian dinding dan lantainya. Sementara pada bagian atapnya dibuat dari genteng tanah liat. Bagian atap ini juga terbagi menjadi dua bagian yaitu dan atap kecil yang lebih tinggi dan atap besar yang menaungi bagian belakang rumah. Perbedaan dua atap ini kemudian membuat bagian atas rumah Badak Heuay tidak terlihat simetris. 4. Perahu Kumureb Rumah Adat Perahu Kumureb, Dari namanya telah dapat dibayangkan seperti apa bentuk bangunan dari rumah adat Sunda ini. Sesuai namanya, Perahu Kumureb ini memiliki bentuk yang mirip dengan perahu. Bentuk mirip perahu ini terdapat pada bagian atap yang menyerupai perahu terbalik. Selain bentuknya yang unik, bentuk pada bagian badan rumah juga tak biasa. Rumah adat ini sendiri terdiri dari berbagai bentuk, mulai dari bentuk trapezium pada bagian belakang dan depannya, lalu bentuk segitiga sama sisi pada bagian kiri dan kanan rumah. Rumah adat Sunda Parahu Kumureb juga dapat dijumpai di tiga daerah yang ada di Jawa Barat, yakni Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. 5. Tagog Anjing Rumah Adat Tagog Anjing sebagai salah satu rumah adat Sunda yang Namanya diambil dari nama hewan. Mengapa dinamakan demikian? Hal ini karena menurut masyarakat Sunda, bentuk rumahnya sengaja dibuat mirip dengan anjing yang sedang duduk atau berjongkok. Jika dibandingkan dengan rumah adat Sunda lainnya, Rumah Adat Tagog Anjing memiliki bentuk rumah panggung dengan posisi yang lebih rendah. Ciri khasnya sendiri ada pada bangunan yang berbentuk persegi Panjang dan memanjang ke arah belakang. Pada bagian depan rumahnya terdapat atap yang sambung menyambung untuk melindungi bagian rumah dari sinar matahari secara langsung. Rumah adat Sunda Tagog Anjing dapat dengan mudah kamu temui di daerah Garut. 6. Jalopong Selanjutnya Rumah Adat Sunda Jolopong memiliki ciri khas bagian atap yang berbentuk seperti pelana panjang. Nama Rumah adat Jolopong ini diberikan karena bagian dalam teras rumah ini sengaja dibiarkan kosong tanpa adanya perabotan di dalamnya. Barulah jika ada tamu, akan digelarkan tikar pada area terasnya. Rumah adat Sunda ini sendiri terdiri dari beberapa ruangan seperti bagian tengah imah atau ruang tengah, teras atau emper, bagian pankeh atau kamar, dan pawon atau dapur. Rumah Adat Sunda Jolopong sendiri banyak ditemukan di daerah Garut. 7. Buka Pongpok Rumah Adat Buka Pongpok menjadi rumah adat Sunda yang bagian pintu masuknya sejajar dengan salah satu ujung atap. Rumah adat ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan rumah adat Sunda lainnya. Rumah Adat Buka Pongpok jika dilihat dari area depan hanya terlihat pada atap bagian depannya saja, karena area samping atap sengaja dibuat miring dan mendatar. Berbeda dengan bagian depan atas yang berbentuk segitiga. Rumah adat ini terbuat dari kayu untuk pondasi, genteng dari material tanah liat, dan anyaman bambu untuk bagian dindingnya. 8. Julang Ngapak Rumah adat Sunda yang terakhir adalah Julang Ngapak dengan makna sebagai burung yang sedang mengepakkan sayap. Penamaan ini dikarenakan posisi atap rumah yang kerap melebar ke arah samping seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Dari bentuk atapnya saja kita sudah dapat melihat keunikan dari arsitektur bangunannya. Untuk bagian atapnya ini d Rumah adat Sunda Julang Ngapak ini dibuat dari bahan alang-alang, ijuk, dan daun rumbia. Sementara bagian dinding dan kerangka yang terbuat dari campuran bamboo dan kayu. Rumah adat Julang Ngapak sendiri dapat dijumpai di daerah Tasikmalaya dan Kuningan. Meski telah memasuki zaman modern, namun adat istiadat serta warisan budaya harus tetap dilestarikan. Buku Terkait Rumah Adat Sunda yang perlu kamu ketahui diantaranya Ensiklopedia mini Rumah-rumah adat nusantara Ensiklopedia mini Rumah-rumah adat nusantara By Rizky Utami Rumah adat bagi bangsa Indonesia sebagai ciri khas tiap-tiap suku daerah. Hal Ini merupakan salah satu bukti bahwa kebudayaan kita sungguh sangat beraneka ragam. Namun meski berbeda-beda bukan berarti terpecah belah, melainkan justru Bersatu dalam kesatuan yang kokoh dengan keanekaragaman suku adat budaya masyarakat Indonesia atau lebih kita kenal juga dengan Bhineka Tunggal Ika. Bangunan rumah adat sendiri kerap dipelajari nilai manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Meski demikian, kini rumah-rumah adat nusantara nyaris terlupakan karena masyarakat cenderung membuat rumah dengan model baru yang lebih modern. Pemerintah kemudian membangun miniatur rumah-rumah adat di taman mini indonesia indah, jakarta. Lebih lengkap tentang ebook ini, miliki sekarang, klik di sini Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 7 Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 7 By Sri Sudaryati, & Boiman, Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Penerbit Grasindo. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Miliki bukunya klik di sini Seni Budaya – Kelas 7 Seni Budaya – Kelas 7 By Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud Modul Seni Budaya Kelas 7 ini terdiri dari beberapa bab. Tiap bab ada beberapa materi dan soal latihan untuk siswa. Silakan pilih salah satu materi sesuai instruksi guru mata pelajaran masing-masing. Miliki buku seni budaya kelas 7 ini sekarang, Klik di sini Keunikan Rumah Adat Sunda Layaknya rumah adat dari daerah lainnya di Indonesia, rumah adat Sunda memiliki berbagai keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Rumah adat Sunda ciri khasnya adalah jenis rumah panggung dengan tinggi yang tidak lebih dari Rumah-rumah adat di daerah Sumatera. Rumah adat Sunda juga memiliki panggung yang lebih rendah dengan ketinggian sekitar 0,5-1 meter dari atas permukaan tanah. Meski beberapa ada yang tinggi panggungnya hingga mencapai 1,5 meter, namun tidak banyak rumah adat Sunda yang usianya lebih dari sekitar ratusan tahun. Arsitekturnya sendiri ditandai dengan fungsionalitas, kesederhanaan, kepolosan, dan keseragaman dengan detail yang terdapat pada bagian kayu penyangga serta dinding rumahnya. Masyarakat Sunda sendiri gemar menamakan rumah adat mereka dengan nama-nama hewan atau benda yang sering berada di sekitar supaya lebih mudah dikenali. Rumah adat Sunda juga memiliki filosofi yang cukup unik. Bentuk rumah panggung bermakna rumah tidak boleh menempel ke tanah untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia dan juga para leluhur. Ciri Khas Rumah Adat Sunda Rumah adat Sunda terkenal karena arsitektur tradisionalnya, meski memiliki detail yang sangat tinggi. Bahan pondasi rumah secara keseluruhan memiliki sifat dari alam dan lingkungan penuh yang penuh dengan kesederhanaan. Sehingga jenis rumah ini akan sangat layak sebagai rumah hijau perkotaan. Terlebih lagi kini rumah adat ini sudah mulai beralih ke arah post-modern. Seperti penggunaan bambu, kayu, batu, daun pada bagian atap, dan lain sebagainya. Rumah adat ini juga memiliki ciri khas yang sangat kental. Sehingga mampu menarik warga luas sekalipun para wisatawan, seperti beberapa ciri khas rumah adat Sunda berikut ini. Posisi atau Tata Letak Bangunan Tata letak dari bangunan suku Sunda memiliki filosofi yang menarik dimana arah matahari sebagai arah yang baik untuk menentukan posisi rumah. Hal ini juga diterapkan mengingat arah kiblat yang sesuai dengan arah matahari tenggelam. Maka dari itu, setiap rumah juga tidak boleh menghadap ke arah selain barat dan timur. Untuk pembangunan rumah baru pun harus menyesuaikan dengan posisi rumah yang telah ada pada wilayah tersebut. Sehingga kampung maupun daerah tersebut akan terlihat dan tersusun rapi. Pondasi Rumah Adat Sunda Pada dasarnya, bentuk Rumah Adat Sunda ini tidak terlalu berbeda dengan rumah tradisional lainnya. Yang membedakan setipa rumah adat adalah pada pondasinya. Lantas terletak pada bawah sudut rumah sebagai ciri khas rumah adat Sunda. Secara tradisional rumah adat Sunda juga memiliki bentuk hunian panggung dengan ketinggian 0,5 – 1 meter dari permukaan tanah. Bentuk dari pondasi Rumah Adat Sunda yang rumah panggung ini kemudian berfungsi sebagai penanggulangan bencana banjir atau gempa bumi. Sementara pada bagian kolong rumah, orang Sunda kemudian dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan peralatan tani serta stok kayu bakat atau suluh. Kolong rumah juga kerap digunakan sebagai tempat memelihara ternak seperti ayam, entok dan bebek. Lantai Rumah Adat Sunda Ciri khas pada rumah adat Sunda diantaranya pada arsitektur yang sangat unik, yaitu dengan menggunakan bambu terbelah. Penggunaan bambu ini memiliki tujuan sebagai sirkulasi udara yang dapat masuk melalui kolong bawah rumah. Masyarakat Sunda juga umumnya menyebut bambu ini dengan sepuluh. Tembok Bangunan Rumah Adat Sunda Rumah adat Sunda menggunakan anyaman bambu yang memiliki lubang-lubang kecil layaknya rumah tradisional lainnya sebagai tembok. Lubang-lubang ini juga kemudian difungsikan sebagai jalan masuk dan jalur keluar udara, sehingga rumah ini tidak terlalu panas. Anyaman bambu pada masyarakat Sunda juga kerap menyebutnya dengan nama bilik. Selain bagian tembok, daun jendela, serta pintu juga menggunakan material bambu sebagai bahan utamanya. Plafon Rumah Adat Sunda Sementara pada bagian plafon juga terbuat dari susunan bambu. Dengan rangka atap bambu utuh yang berdesain lebih besar ketimbang kerangka lainnya. Hal ini juga kerap bertujuan sebagai tempat penyimpanan barang-barang si pemilik rumah. Salah satu ciri khas rumah adat Sunda ini juga pada bentuk atapnya yang hampir sama dengan pelana. Biasanya atap ini juga terbuat dari bahan material alam, yaitu dedaunan. Memiliki 3 Struktur Bangunan Utama Rumah adat sunda kerap terbagi menjadi 3 bagian ruang, yaitu Hareup, Tengah Imah, dan Tukang. Bagian Hareup merupakan ruang depan yang berguna sebagai teras rumah serta tempat untuk menerima tamu laki-laki. Kemudian pada Tengah Imah rumah adat sunda yang kerap digunakan batas sekat dengan beberapa bilik atau pangkeng. Ruang ini berfungsi sebagai tempat beristirahat serta ruang berkumpul Bersama para anggota keluarga. Lalu pada bagian Tukang yang berperan sebagai dapur untuk proses masak-memasak makanan. Pada bagian rumah ini biasanya identik oleh kaum wanita, maka para lelaki dianggap tabu untuk memasukinya, terkecuali dalam keadaan darurat. Ciri khas rumah adat Sunda lainnya ada pada bangunan khusus yang menyerupai leuit atau lumbung padi. Bangunan ini berada pada samping rumah adat dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi ketika proses panen. Bentuk Rumah Adat Sunda Demikian review mengenai Rumah Adat Sunda Mulai dari Jenis, Keunikan, Ciri Khas, dan Bentuk Rumah Adat Sunda. Semoga bermanfaat! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber dari berbagai sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Adatistiadat menggambarkan keberaneragaman suku yang ada di Indonesia. Berikut adalah adat istiadat yang ada di daerah Jawa Timur. Reog Ponorogo. Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan adat istiadat yang bernilai luhur, sehingga perlu diwariskan turun temurun. Salah satu suku di Indonesia yang memiliki banyak tradisi adalah orang Sunda. Adat istiadat orang Sunda berlangsung sejak manusia baru lahir, bertumbuh dewasa, dan akhirnya mati. Suku Sunda yang mendiami wilayah Jawa Barat dan Banten telah melalui sejarah peradaban yang sangat panjang. Dari dulu sampai sekarang, masih banyak tradisi yang tetap dijalankan di masyarakat. Contoh tradisi adat istiadat orang Sunda yang akan dibahas kali ini adalah tradisi kelahiran, khitanan, pertanian, dan kematian. Baca juga Pak Dal Pencipta Lagu Bintang Kecil, Sosoknya Jarang Diketahui 1. Tingkeban foto bocahilang Tingkeban adalah adat istiadat orang Sunda yang dilaksanakan ketika kandungan ibu hamil mencapai tujuh bulan. Di Jawa juga ada tradisi seperti ini dan terkenal dengan nama mitoni. Dalam upacara tingkeban ada harapan dan tujuan tertentu, yaitu suatu permohonan untuk keselamatan ibu dan bayi yang sebentar lagi akan dilahirkan. Kata tingkeban sendiri asalnya adalah dari istilah tingkeb yang memiliki arti tutup. Maksudnya adalah bahwa ibu yang tengah mengandung tujuh bulan tidak diperbolehkan untuk berhubungan dengan suami sampai 40 hari setelah persalinan. Tujuannya adalah agar ibu yang hamil tidak terbebani karena bayinya di dalam kandungan semakin besar. Upacara tingkeban bertujuan agar terhindar dari semua hal yang tidak diharapkan. 2. Ngahuripan foto beritabaik Tradisi ngahuripan dilakukan dalam bentuk upacara untuk merayakan kelahiran anak, yaitu bayi yang berumur 40 hari. Tradisi ini cukup terkenal di kalangan masyarakat desa Cireundeu. Cireundeu sendiri adalah nama kampung adat di daerah Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Upacara yang dilakukan memang penuh filosofi kehidupan masyarakat Sunda. Saat upacara, bayi dicukur rambutnya. Hal tersebut adalah simbol untuk menghilangkan kotoran yang mungkin terbawa dari rahim. Beberapa benda yang menjadi persyaratan pada upacara adalah gelang benang, kunyit, ayam dua ekor, dan kupat leupeut. Orang yang berperan penting dalam acara adalah paraji, indung beurang atau dukun beranak. Indung beurang itulah yang memasang gelang benang dilengkapi kunyit ke tangan bayi. Acara dilengkapi dengan doa dan wejangan tokoh adat atau kasepuhan dengan tujuan mendoakan si anak panjang umur, jadi anak berbakti, dan banyak rezeki. Baca juga Fenomena Aphelion, Dianggap Memicu Suhu Dingin di Bumi 3. Sepitan foto sunat123 Sepitan disebut juga khitanan atau sunatan untuk anak yang pada umumnya di bawah enam tahun. Sepitan dilaksanakan dengan tujuan supaya alat vital anak jadi bersih dari kotoran. Menurut kepercayaan Islam, anak yang sudah dikhitan atau disunat artinya sudah menunaikan salah satu anjuran yang penting bagi kesehatan. Jika khitanan hanya diperintahkan untuk anak laki-laki, upacara sepitan juga berlaku buat perempuan. Pelaksanaan sepitan anak perempuan dilakukan ketika anak masih bayi supaya tidak merasa malu, sedangkan untuk anak laki-laki dilakukan menginjak enam tahun. Dahulu ketika teknologi kedokteran belum maju, upacara sepitan dilakukan di pagi buta. Anak yang disunat harus direndam atau dimandikan dahulu di kolam sampai menggigil. Kalau sudah menggigil, baru anaknya dipangku kemudian dibawa ke hadapan paraji yang akan melakukan prosesi sunat. Bukan hanya mengundang seorang paraji sunat, sepitan juga turut mengundang kerabat dan para tetangga. Tamu datang membawa bahan makanan, ayam yang akan disembelih, bahkan juga membawa petasan untuk meramaikan suasana. 4. Nyalin foto aktual Sebelum terkenal menjadi salah satu kota industri, Karawang dulu lebih dikenal sebagai lumbung padi di Jawa Barat. Sawahnya sangat banyak dan terbentang luas. Masyarakat yang hadir di lokasi upacara membawa makanan berupa nasi putih, nasi kuning, dan beragam lauk pauk. Yang perlu diketahui di sini adalah bahwa makanan dari masyarakat di dalam upacara bukan suatu pesugihan. Bagi petani, masa panen adalah rezeki dan berkah dari Tuhan. Karena itulah, sebagai bentuk syukur warga Karawang zaman dahulu menggelar acara di sekitar sawah. Acaranya dilakukan sebelum panen. Nyalin termasuk warisan leluhur yang tujuannya untuk menjaga hubungan alam dan manusia yang selalu timbal balik. Upacaranya dimulai dengan tarian lalu disusul dengan doa. Tariannya melambangkan kebahagiaaan masyarakat yang menyambut panen. 5. Ngameli foto wartahandayani Ngameli adalah salah satu ritual yang terkait kematian. Yang melaksanakan adalah keluarga ketika ada anggota keluarga yang meninggal. Waktunya selama tujuh hari atau empat puluh hari. Ngameli dilakukan melalui pemberian persembahan makanan yang disukai almarhum saat masih hidup. Biasanya dilaksanakan pagi hari. Jika yang baru saja meninggal istri, maka orang yang harus melakukan ngameli yaitu suami. Begitu juga sebaliknya. Jika yang meninggal adalah suami dan istri, maka orang yang bertanggung jawab ngameli yaitu anaknya. Tradisi ngameli sudah melekat secara turun temurun oleh sesepuh di Gedebage dan disosialisasikan pada generasi penerus, demi menjaga tradisi agar tidak punah. Itulah tradisi adat Sunda yang sudah ada sejak dahulu dan tetap dilestarikan sampai sekarang. Semoga tradisi yang baik dari nenek moyang tetap bertahan sampai seterusnya.
Sunda sebagai salah satu nama kerajaan yang kiranya baru muncul pada abad ke-8 sebagai lanjutan atau penerus dari kerajaan Tarumanegara.Pusat kerjaan sunda ini berada disekitar daerah Bogor, sekarang. Sejarah dari kerajaan sunda telah mengalami sebuah babak baru karena arah dari pesisir utara di Batavia (Jayakarta) yang masuk kekuasannya di kompeni Belanda sejak tahun 1610
0% found this document useful 0 votes288 views5 pagesDescriptionTradisi SundaOriginal TitleAdat Istiadat di SundaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes288 views5 pagesAdat Istiadat Di SundaOriginal TitleAdat Istiadat di SundaJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
AdatIstiadat merupakan salah satu sistem norma atau tata kelakuan yang tumbuh, berkembang, dan dijunjung tinggi oleh suatu masyarat secara turun-temurun sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Kata adat istiadat ini berasal dari bahasa Arab yang berarti "Kebiasaan".
Deskripsi - Suku Sunda merupakan kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa. Suku Sunda merupakan suku kedua terbesar di Indonesia yang mencakup wilayah provinsi Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Lampung. Tidak begitu heran jika orang-orang sunda lebih banyak dijumpai sekalipun di perantauan. Jumlah populasinya menginjak 34 juta jiwa pada tahun 2003 dapat diartikan bahwa suku ini mendominasi wilayah Indonesia. Begitu banyak nilai-nilai adat yang diwariskan nenek moyang. Termasuk adat istiadat yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan’ di suatu daerah. Suku Sunda memiliki ragam budaya yang menjadi identitas mereka. Mayoritas suku ini beragama Islam namun ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu bahkan Sunda Wiwitan. Baca Gunung BromoSejarah Suku Sunda dikenal dengan Tatar Pasundan meliputi wilayah bagian barat pulau Jawa dimana sebagian besar wilayahnya masuk provinsi Jawa Barat dan Banten. Berasal dari akar kata sund atau suddha dalam bahasa Sanskerta yang berarti bersinar, terang dan putih. Karakter masyarakat sunda sudah dijalankan sejak zaman kerajaan. Berupa cageur sehat, bageur baik, bener benar, singer mawas diri, dan pinter cerdas menjadi jalan menuju keutamaan hidup. 1 Karakter ini sudah ditanamkan sejak zaman Salaka Nagara tahun 150 Masehi sampai ke Sumedang Larang Abad ke- 17 dan sudah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun. Sunda adalah kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa dengan berjalannya waktu sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda adalah cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara sampai ke Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang. Kerajaan Sunda adalah kerajaan yang cinta damai, selama pemerintahannya tidak melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Keturunan Kerajaan Sunda sudah melahirkan kerajaan- kerajaan besar di Nusantara diantaranya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, dan lain-lain. Baca Suku TenggerPakaian Adat Dalam gaya berpakaian, masyarakat suku Sunda mengenal beberapa jenis baju adat yang didasarkan pada fungsi, umur, atau tingkatan sosial kemasyarakatan pemakainya. Berdasarkan tingkat strata sosial pemakai misalnya, pakaian adat Jawa Barat bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu pakaian rakyat biasa jelata, kaum menengah, dan para bangsawan. Pakaian Adat untuk Rakyat Biasa Bagi rakyat biasa yang identik dengan profesi sebagai petani, laki-laki sunda pada masa silam mengenakan celana komprang atau pangsi yang dilengkapi dengan sabuk kulit atau kain. Sebagai atasan, baju kampret atau baju salontren yang dilengkapi dengan sarung poleng yang diselempangkan menyilang di bahu. Pakaian tersebut dielngkapi dengan penutup kepala yang bernama ikat logen model hanjuang nangtung atau barangbang semplak dan alas kaki berupa tarumpah atau terompah dari kayu. 2 Untuk para wanita, pakaian adat yang dikenakan berupa kain batik yang panjang sarung kebat. Atau yang punya nama lain yaitu Sinjang Bundel sebagai bawahan dipakai sebagaimana rok sampai betis. Kemudian juga memakai beubeur sejenis ikat pinggang, kamisol, dan kebaya dilengkapi dengan selendang motif batik. Dan untuk alas kaki itu mengenakan sandal jepit. 3 Pakaian Adat untuk Rakyat Menengah Para lelaki/pria selain memakai baju yang berwarna putih, alas kaki sandal tarumpah, kain kebat batik, sabuk beubeur, dan ikat kepala, mereka juga menggunakan rantai emas arloji yang akan digantungkan pada saku baju sebagai kelengkapan dalam berbusana. Sedangkan bagi para wanita yang menggunakan pakaian adat, pakaian adat Jawa Barat yang digunakan oleh seorang wanita ini adalah kebaya yang penuh dengan ber-aneka warna sebagai atasan. Kain kebat dengan ber-aneka corak-corak sebagai bawahan, ikat pinggang beubeur, selendang yang berwarna, alas kaki seperti selop, dan perhiasan berupa gelang, kalung, cincin yang dibikin dari emas dan perak. 4 Pakaian Adat untuk Bangsawan Bagi para bangsawan atau menak, pakaian yang dipakai adalah simbol keagungan. Oleh sebab itu, dari segi desain, pakaian ini terlihat sebagai pakaian adat Jawa Barat yang paling rumit dan estetik. Bagi para pria bangsawan, pakaian adat Sunda yang mereka kenakan terdiri dari jas tutup berbahan beludru hitam yang disulam benang emas menyusuri tepi dan ujung lengan, celana panjang dengan motif sama, kain dodot motif rengreng parang rusak, benten atau sabuk emas, bendo untuk tutup kepala, dan selop hitam sebagai alas kaki. Sedangkan untuk para wanita, pakaian adat Jawa Barat yang dikenakan kebaya beludru hitam bersulam benang emas, kain kebat motif rereng, dan alas kaki berupa sepatu atau selop berbahan beludru hitam bersulam manik-manik. Tak lupa beberapa pernik perhiasan juga dikenakan seperti tusuk konde emas untuk rambut yang disanggul, giwang, cincin, bros, kalung, gelang keroncong, peniti rantai, dan beberapa perhiasan lain yang terbuat dari emas bertahta berlian. Pakaian Adat Pengantin Sunda Untuk keperluan upacara adat perkawinan, para pengantin adat Sunda akan mengenakan pakaian khusus yang dinamai pakaian Pengantin Sukapura. Pakaian ini untuk mempelai pria berupa jas tutup berwarna putih yang dilengkapi ikat pinggang warna putih, kain rereng sebagai bawahan, tutup kepala bendo motif rereng pula, dan selop berwarna putih. Untuk hiasannya, kalung panjang dari bunga melati dan keris atau kujang sebagai senjata tradisionalnya. Sementara untuk mempelai wanita, atasannya berupa kebaya brukat warna putih, bawahan berupa kain rereng eneng, benten atau ikat pinggang warna emas, dan alas kaki selop warna putih. Adapun hiasannya berupa perhiasan kilat bahu, kalung panjang, gelang, bros, giwang, dan cincin, serta sanggulan rambut yang dilengkapi hiasan siger subadra lima untaian bunga sedap malam mangle, dan tujuh buah kembang goyang. Raisa, Hamish, Nagita dan Raffi Seni Tari Tari Ketuk Tilu Tarian ini merupakan suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh sebab itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan. Tari Jaipong Tari Jaipong atau Jaipongan ialah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan sebenarnya adalah tarian yang sudah mengalami modernisasi karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yakni Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik ini adalah kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dan sebagainya. Ciri khas dari Tari Jaipong ini ialah musiknya yang menghentak. Alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan. Selain tari Ketuk Tilu dan Jaipongan, ada juga seni lain seperti Tari Merak dan Tari Topeng. Baca Tari SamanAlat Musik Angklung Angklung sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau tradisional. Calung Alat musik Sunda yang satu ini merupakan prototipe dari alat musik angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara memainkan calung ialah dengan memukul batang wilahan, bilah dari ruas-ruas tabung bambu yang tersusun menurut titi laras tangga nada pentatonik da-mi-na-ti-la. Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung bambu hitam, namun ada pula yang dibuat dari awi temen bambu yang berwarna putih. Kacapi Suling Kesenian Sunda yang satu ini memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi kecapi, iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos tembang Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia. Alat musik Degung khas sunda. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan masyarakat Sunda adalah bilateral garis keturunan ayah ataupun ibu. Sistem kekerabatan dan perkawinan dilakukan secara Islam. Bentuk keluarga yang terkenal ialah keluarga batih, yakni suami, istri, dan anak-anak. Di Sunda mengenal tujuh generasi ke atas dan ke bawah sebagai berikut. Tujuh generasi ke atas kolot, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Tujuh generasi ke bawah anak, incu, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Baca GamelanBahasa Bahasa yang dipakai oleh suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda ialah bahasa yang diciptakan dan dipakai sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu bahasa Sunda adalah bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda. Baca Suku MinangkabauMakanan Khas Sebagai salah satu suku yang memiliki daerah persebaran yang cukup luas, Suku Sunda memiliki banyak makanan tradisional. Mayoritas daerah sunda di daerah banten dan jawa barat, beberapa makanan yang terkenal dari daerah ini adalah Peuyeum Peuyeum dalam bahasa Indonesia di sebut tape. Peuyeum terbuat dari singkong yang di kukus kemudian didinginkan dan ditaburi ragi khusus. Setelah itu difermentasikan hingga menjadi tape. Balok Menes Balok menes adalah makanan khas sunda yang ada di daerah Menes, Pandeglang, Banten. Balok menes sendiri terbuat dari singkong dan parutan kelapa yang sudah di jadikan serundeng. Kue balok ini ada dua macam, yaitu balok cioda dan balok menes. Balok Menes, makanan khas sunda asal Pandeglang, Banten. Nasi Tutug Oncom Nasi tutug oncom adalah nasi khas dari daerah sunda, tepatnya di daerah tasikmalaya. Nasi tutug oncom adalah nasi yangdi campur oncom yag di goring atau di bakar. Seperti namanya preoses pencampuran nasi dengan cara di tumbuk hingga di kenal dengan nama nasi tutug. Sorabi Hijau Sorabi hijau adalah makanan khas sunda yang ada di Rengasdengklok, Karawang. Serabi hijau ini berbeda dengan serabi – serabi lainnya, bahan pembuatannya juga sedikit berbeda yang di tambahkan daun suji. 2Rumah Adat Berdasarkan bentuk atapnya, rumah adat sunda terbagi atas beberapa macam. Masing-masingnya memiliki nama yang berbeda-beda, yaitu Jolopong, Perahu Kumureb, Julang Ngapak, Badak Heuay, Tagog Anjing, dan Capit Gunting. Dari beberapa macam bentuk tersebut, Jolopong adalah yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau desa-desa. Jolopong ini memiliki atap dengan bentuk seperti pelana dan memanjang. Dapat dikatakan, atap rumah Jolopong ini sangat sederhana tanpa pernak-pernik atau lekukan yang rumit. Bentuk Jolopong sendiri memiliki dua bidang atap. Kedua bidang atap ini dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan yang disebut emper atau tepas; ruangan tengah disebut tengah imah atau patengahan; ruangan samping disebut pangkeng kamar; dan ruangan belakang yang berisi dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. Tepas berfungsi untuk menerima tamu. Dulu tepas ini di biarkan kosong tanpa perabotan, baru jika ada tamu yang datang empunya rumah akan menggelar tikar sebagai tempat duduk para tamu. 5 Jangan lupa subscribe channel YouTube TribunnewsWIKI Official ya!
Masyarakatadat kampung cireundeu diantaranya yang pertama, adat istiadat papatah (petuah) yang dalam bahasa sunda yaitu: Adat istiadat sunda dina ngalamar. Kumpulan 6 Artikel Bahasa Sunda Tentang Kebudayaan from bahasa sunda tentang kebudayaan jawa barat dapat dengan mudah kita buat, karena khususnya di jawa barat (tatar
Keberagamandi lingkungan sekolah, diantaranya adat istiadat suku bangsa, budaya dan bahasa merupakan bagian dari lingkup kekayaan kuluraal bangsa Indonesia. Pendiri bangsa sadar, bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk. Maka, semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, menjadi pemersatu.
. dz92roi1ti.pages.dev/287dz92roi1ti.pages.dev/137dz92roi1ti.pages.dev/183dz92roi1ti.pages.dev/142dz92roi1ti.pages.dev/198dz92roi1ti.pages.dev/234dz92roi1ti.pages.dev/388dz92roi1ti.pages.dev/265dz92roi1ti.pages.dev/63
deskripsi adat istiadat keluargaku sunda